Ki Hadjar Dewantara
Ki Hajar Dewantara terlahir nama
raden mas suwardi suryaningrat pada 2 mei 1889. Ia berasal dai lingkungan
keluarga keraton, tepatnya pura pakualam, Yogyakarta. Ki hajar dewantara
merupakan cucu dari sri paku alam III, sedangkan ayahnya bernama K.P.H
Suryaningrat dan ibundanya bernama Raden ayu sandiyah yang merupakan buyut dari
nyai ageng serang, seorang keturunan sunan kalijaga.
Peran pendidikan dalam
membentuk karakter bangsa sangatlah penting diterapkan di zaman mileneal.
Generasi pemuda sekarang, baik di desa maupun di kota banyak menghabiskan
waktuya hanya untuk bermain playstation, gadged, game online dan sejenisnya,
mereka hampa akan nilai-nilai budaya local serta asing terhadap istilah-istilah
seperti budi pekerti, tata karma, gotong royong dan nilai-nilai luhur lainya
yang ada di bumi nusantara ini. Sebagaimana yang pernah digagas bapak
pendidikan nasional ki hadjar dewantara. Mengapa merujuk pada ki hadjar, karena
masalah pendidikan pada umumnya serta pendidikan islam pada khususnya di
Indonesia, kiranya tidak dapat ditinggalkan pembicaraan terhadap tokoh yang
bernama Ki hadjar dewantara, seorang pakar yang berkecimpung dan
mengonsentrasikan keahlianya dalam bidang pendidikan. Ki hadjar dewantara telah
mewariskan berbagai jasa dan jiwa kependidikanya yang tidak memihak pada
kelompok, suku, dan golongan tertentu akan tetapi bersifat nasionalistik,
universal, dan multicultural. Kemudian dalam laju pendidikan seperti visi,
misi, tujuan, kurikulum, metode, dan tahapan pendidikan lainya harus dirumuskan
kemauan bangsa Indonesia yang berasal dari berbagai suku, etnis dan budaya yang
beraneka ragam. Sebagaimana gagasan tentang prinsip pendidikan yang berbunyi Ing ngarso kang tulodo, Ing madya mangun
ngarso, Tut wuri handayani adalah berasal dari buah pemikiranya.
Corak pendidikan yang digagas adalah
dasar pendidikan yang berbentuk nasionalistik dan universal. landasan
filosofinya adalah nasionalistik dan universalistic. Nasionalistik maksudnya
budaya nasional, bangsa yang merdeka dan independen baik secara politis,
ekonomis maupun spiritual. Universal artinya berdasarkan pada hukum alam
(natural law), segala sesuatu merupakan perwujudan dari kehendak tuhan.
No comments:
Post a Comment