Monday, January 7, 2019

SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN KUTAI



Kerajaan kutai terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Sekarang Muarakaman adalah nama sebuah kecamatan di kabupaten Kutai Tarumanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Kerajaan kutai sendiri merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia yang diperkirakan berdiri sekitar abad ke-5M.kerajaan kutai diketahui di prasasti yang berbentuk tiang batu (yupa). Prasasti tersebut ditemukan di Muara Kaman, tulisannya huruf pallawa sedangkan bahasanya menggunakan bahasa sansekerta. Nama kutai sendiri diberikan oleh para ahli mengambil nama dari tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Namun juga terdapat beberapa hepotesa atau dugaan tentang nama kutai ada yang menduga nama kutai disesuaikan dari berita Cina ‘Kho-thay’. Kho bermakna kerajaan dan thay bermakna besar. Asumsi ini juga cuku rasional, Karena berdasarkan sejarah bahwa pada saat itu orang-orang yang menempati daerah tersebut telah menjain hubungan dagang dengan masyarakat mancanegara, termasuk dari cina (kementrian penerangan 1953:412).Selain cina juga ada yang berpendapat bahwa nama Kutai berasal dari India ‘Quetaire’ yang berarti hutan berantara.
Namun pakar lebih cendorong ke India, karena berbagai pengaruh India sudah tampak di berbagai hal, seperti huruf pallawa dan bahasa sansekerta.
Terdapat tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpresikan sejarah Kerajaan Kutai ini.Yupa berfungsi sebagai tugu peringatan, yang dibuat oleh para brahmana atas kedermawanan Raja Mulawarman. Sementara itu, ada beberapa aspek-aspek kehidupan Kerajaan Kutai meliputi hal-hal berikut :
a.    Aspek social
Kehidupan social di kerajaan Kutai ditandai dengan adanya pembagian golongan masyarakat, yaitu golongan Brahmana dan Kesatria.Golongan Brahmana menduduki status paling tinggi.Mereka menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa, serta menjadi pemimpin dalam upacara ritual keagamaan.Sedangkan, golongan Kesatria terdiri atas kaum bangsawan atau para kerabat kerajaan.Adapun di luar kedua golongan tersebut, terdapat rakyat biasa yang masih memegang teguh tradisi nenek moyang.
b.    Aspek Ekonomi dan Agama
Kehidupan ekonomi kerajaan Kutai tidak diketahui secara pasti, kecuali telah disebutkan dalam salah satu prasasti bahwa Raja Mulawarman telah mengakan upacara korban emas dan telah menghadiahkan sebanyak 20.000 ekor sapi kepada golongan Brahmana. Tidak diketahui dengan pasti asal emas-emas itu, apakah didatangi dari India atau ditambang dari bumi Kutai. Begitu juga dengan sapi dan kuda, apakah merupakan hasil ternak kerajaan, hasil ternak rakyat, atau didatangi oleh tempat lain. Kehidupan masyarakat Kutai mendapat pengaruh agama Hindu.Hal ini dibuktikan dengan adanya hubungan yang erat antara Raja Mulawarman dan para Brahmana.Selain itu, juga adanya pembangunan tempat suci bernama wapakeswara untuk menghormati dewa-dewa dalam agama Hindu.

No comments:

Post a Comment