Tuesday, January 8, 2019

Runtuhnya Kerajaan KUTAI



Dari deretan raja-raja Kutai, raja yang paling berpengaruh adalah 3 raja pertama, yakni Kudungga, Asmawarman, dan Mulawarman. Sedangkan, Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang saat itu ibukota di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam. Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.Terbunuhnya Maharja Dharma Setia sebagai raja terakhir Kerajaan Kutai.

Bukti Sejarah Kerajaan KUTAI





Sumber-sumber sejarah Kerajaan Kutai adalah beberapa patung yang ditemukan di gua Gunung Sombang dan tujuh buah yupa yang dikenal dengan nama Prasasti Mulawarman. Berdasarkan perbandingan bentuk huruf yang di pakai di prasasti-prasasti di India, diperkirakan yupa-yupa tersebut berasal dari abad ke-4 Masehi. Huruf yang dipakai dalam penulisan yupa adalah pallawa, sedangkan bahasa yang digunakan adalah bahasa Sanskerta. Penulisannya dalam bentuk syair. Dari salah satu yupa tersebut diketahui bahwa raja yang memerintahkan Kerajaan kutai saat itu adalah raja Mulawarman.Namanya dicatat dalam yupa karena kedermawannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum brahmana. Adapun tulisan dalam yupa/prasati tersebut adalah sebagai berikut
Sang maharaja Kudungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang masyur, sang Asmawarman namanya, yang seperti Angsunman (dewa matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Asmawarman mempunyai putra tiga, seperti api yang suci (yang suci). Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah sang Mulawarman, raja yang berpereadaban baik, kuat, dan kuasa. Sang Mulawarman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas amat banyak.Untuk peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh brahmanan(Adi, 2014: 59).


Source bukti sejarah



Silsilah Kerajaan KUTAI

source kerajaan kutai


kali ini penulis menyajikan bukti sejarah yang mana penulis mengangkat materi tentang sejarah, berikut ini silsilah kerajaan kutai,

a.    Raja Kudungga
Raja pertama kutai adalah Kudungga, raja kudungga merupakan nama asli nusantara. Pada masa kerjaan kudungga pengaruh hindu baru masuk ke wilayah kutai. Kedudukan kudungga pada awalnya adalah seorang kepala suku. Dengan masuknya pengaruh hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan menggangkat dirinya menjadi raja. Sehingga pergantian raja dilakukan secara turun temurun.
b.    Raja Asmawarman
Asmawarman sendiri merupakan putra dari raja kudungga.Asmawarman  adalah raja yang pernah memerintah Kerajaan Kutai. Dia disebut juga dewa Ansuman (Dewa Matahari).Ia juga diketahui sebagai pendiri dinasti kerajaan Kutai sehingga diberi gelar Wangsakerta, yang artinya pembentuk keluarga.Raja asmawarman juga dikenal sebagai seorang raja yang amat kuat dan cakap, karena pada masa pemerintahannya dia dapat memperluas wilayah kekuasaan Kutai.
c.    Raja Mulawarman
Raja Mulawarman adalah raja terbesar dikutai.Namanya menjadi ikon kerajaan tersebut.Mulawarman sendiri merupakan anak dari Asmawarman dan cucu dari kudungga.Dibawah pemerintahan mulawarman juga Kerajaan Kutai mengalami masa kejayaannya.Rakyat-rakyatnya hidup tentram dan sejahtera.


Monday, January 7, 2019

SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN KUTAI



Kerajaan kutai terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Sekarang Muarakaman adalah nama sebuah kecamatan di kabupaten Kutai Tarumanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Kerajaan kutai sendiri merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia yang diperkirakan berdiri sekitar abad ke-5M.kerajaan kutai diketahui di prasasti yang berbentuk tiang batu (yupa). Prasasti tersebut ditemukan di Muara Kaman, tulisannya huruf pallawa sedangkan bahasanya menggunakan bahasa sansekerta. Nama kutai sendiri diberikan oleh para ahli mengambil nama dari tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Namun juga terdapat beberapa hepotesa atau dugaan tentang nama kutai ada yang menduga nama kutai disesuaikan dari berita Cina ‘Kho-thay’. Kho bermakna kerajaan dan thay bermakna besar. Asumsi ini juga cuku rasional, Karena berdasarkan sejarah bahwa pada saat itu orang-orang yang menempati daerah tersebut telah menjain hubungan dagang dengan masyarakat mancanegara, termasuk dari cina (kementrian penerangan 1953:412).Selain cina juga ada yang berpendapat bahwa nama Kutai berasal dari India ‘Quetaire’ yang berarti hutan berantara.
Namun pakar lebih cendorong ke India, karena berbagai pengaruh India sudah tampak di berbagai hal, seperti huruf pallawa dan bahasa sansekerta.
Terdapat tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpresikan sejarah Kerajaan Kutai ini.Yupa berfungsi sebagai tugu peringatan, yang dibuat oleh para brahmana atas kedermawanan Raja Mulawarman. Sementara itu, ada beberapa aspek-aspek kehidupan Kerajaan Kutai meliputi hal-hal berikut :
a.    Aspek social
Kehidupan social di kerajaan Kutai ditandai dengan adanya pembagian golongan masyarakat, yaitu golongan Brahmana dan Kesatria.Golongan Brahmana menduduki status paling tinggi.Mereka menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa, serta menjadi pemimpin dalam upacara ritual keagamaan.Sedangkan, golongan Kesatria terdiri atas kaum bangsawan atau para kerabat kerajaan.Adapun di luar kedua golongan tersebut, terdapat rakyat biasa yang masih memegang teguh tradisi nenek moyang.
b.    Aspek Ekonomi dan Agama
Kehidupan ekonomi kerajaan Kutai tidak diketahui secara pasti, kecuali telah disebutkan dalam salah satu prasasti bahwa Raja Mulawarman telah mengakan upacara korban emas dan telah menghadiahkan sebanyak 20.000 ekor sapi kepada golongan Brahmana. Tidak diketahui dengan pasti asal emas-emas itu, apakah didatangi dari India atau ditambang dari bumi Kutai. Begitu juga dengan sapi dan kuda, apakah merupakan hasil ternak kerajaan, hasil ternak rakyat, atau didatangi oleh tempat lain. Kehidupan masyarakat Kutai mendapat pengaruh agama Hindu.Hal ini dibuktikan dengan adanya hubungan yang erat antara Raja Mulawarman dan para Brahmana.Selain itu, juga adanya pembangunan tempat suci bernama wapakeswara untuk menghormati dewa-dewa dalam agama Hindu.

Wednesday, January 2, 2019

Sinopsis Film “ MERAH PUTIH : HATI MERDEKA"


1.       SINOPSIS FILM “ MERAH PUTIH : HATI MERDEKA “

Ø  Judul                      : MERAH PUTIH : HATI MERDEKA
Ø  Genre                     : action
Ø  Sutradara               : Yadi Sugandi,Connor Allyn
Ø  Skenario                : Connor Allyn & Rob Allyn
Ø  Pemain         : Darius Sinathrya, Donny Alamsyah, Lukman Sardi, Rahayu Saraswati, T. Rifnu Wikana, Ranggani Puspandya, Asri Nurdin,Nugie
Ø  Tanggal rilis           : 9 Juni 2011
Ø  Durasi                    : 100 menit

Pada tahun 1949 itu, pasukan Belanda di bawah pimpinan Jendral Van Mook mengepung seluruh wilayah Indonesia sehingga tentara Indonesia terjebak di Yogyakarta. Lebih parah lagi, pasukan Belanda membentuk pasukan khusus di bawah pimpinan Kolonel Raymer yang bertugas menebar teror bagi rakyat Indonesia agar tidak berani lagi memperjuangkan kemerdekaannya. Untuk melemahkan semangat juang rakyat Indonesia, Pasukan Kolonel Raymer tidak hanya membunuh tentara Indonesia tetapi juga membantai dan menyiksa rakyat sipil dengan sadisnya. Kolonel Raymer inilah yang dulu juga membunuh kedua orang tua Tomas. Untuk menghentikan kekejaman pasukan Kolonel Raymer, Amir, Tomas, Dayan, Marius dan Senja sebagai pasukan elite Jendral Sudirman ditugaskan oleh Mayor atasan mereka untuk membunuh Kolonel Raymer yang berada di Bali. Sayang sekali, komandan tim yaitu Kapten Amir menolak tugas itu karena merasa membunuh adalah pekerjaan seorang pembunuh bukan tentara pejuang kemerdekaan sehingga akhirnya Kapten Amir mengundurkan diri sebagai tentara dan kembali menjadi guru Sekolah Dasar. Walaupun begitu, misi tetap dilanjutkan dan Tomas menggantikan tugas Amir sebagai Kapten. Karena Tomas, Dayan, Marius dan Senja berada di Yogyakarta, mereka berangkat ke Bali dengan menyamar sebagai nelayan dan naik kapal yang diberi nama “Hati Merdeka”. Bagaimana dengan Amir? Ternyata setelah teman-teman satu timnya berangkat ke Bali, jiwa tentara Amir bangkit kembali dan berangkat menyusul ke Bali dengan menumpang kapal nelayan.

Tetapi ketika hampir sampai di Bali,  ternyata para nelayan yang menjadi awak kapal Hati Merdeka telah membelot ke pihak Belanda karena Belanda membayar lebih mahal. Nelayan-nelayan pembelot itu menyerang Tomas dan kawan-kawan dengan pedang. Tidak hanya itu, karena informasi dari nelayan-nelayan pembelot, datang kapal perang Belanda yang memerintahkan Tomas dan kawan-kawan untuk menyerah atau Kapal Hati Merdeka ditembak hingga tenggelam. Dengan keahlian beladirinya, Tomas dan kawan-kawan bisa mengalahkan nelayan-nelayan pembelot tetapi kapal Hati Merdeka akhirnya terkena tembakan meriam kapal perang Belanda hingga tenggelam, untung Tomas dan kawan-kawan sempat meloncat ke laut. Dengan berenang diantara tembak an-tembakan kapal perang Belanda, akhirnya Tomas dan kawan-kawan bisa sampai di Bali dan lolos dari kejaran tentara Belanda. Sesampainya di Bali, Tomas dan kawan-kawan berhasil menolong seorang gadis Bali bernama Dayu yang akan diperkosa anak-anak buah Kolonel Raymer, tetapi keberhasilan mereka mengalahkan para anak buah Kolonel Raymer itu harus dibayar mahal karena Marius terluka parah dan hampir tewas terkena tusukan bayonet anak buah Kolonel Raymer. Untung Tomas dan kawan-kawan bertemu dengan para tentara Bali yang bergerilya di sebuah gua dibawah pimpinan Letnan Kolonel Wayan Suta. Terjadi kejutan karena ketika Tomas dan kawan-kawan sampai di gua tempat markas pasukan Letkol Wayan Suta, Amir sudah ada di gua itu. Ternyata dengan menumpang kapal nelayan, Amir bisa lolos dari patroli kapal perang Belanda dan sampai lebih dulu. Sebagai Letnan Kolonel, Letkol Wayan Suta punya wewenang untuk menerima kembali Amir sebagai Kapten angkatan Darat tetapi komandan tim tetap dipegang oleh Kapten Tomas sampai misi pembunuhan kolonel Raymer selesai. Berkat perawatan dari para petugas medis Letkol Wayan Suta, Marius bisa sembuh dari luka parahnya dan bisa bertempur lagi. Tidak hanya itu, Amir dan kawan-kawan berhasil melatih para pria Bali yang bukan tentara untuk bisa berperang sehingga bisa menambah kekuatan pasukan. Sebagai langkah awal, pasukan Kolonel Raymer dijebak dengan cara mengirim Dayu ke markas Kolonel Raymer dan mengatakan bahwa para pejuang Bali yang disebut pasukan Belanda sebagai pemberontak itu bersembunyi di sebuah Pura.  

Keesokan harinya Pasukan Kolonel Raymer langsung menyerbu Pura yang dikiranya sebagai tempat persembunyian para pejuang Bali. Begitu sampai di Pura, pasukan Kolonel Raymer langsung dikepung dan diserbu oleh Amir, Tomas, Marius, Dayan dan pasukan Letkol Wayan Suta. Tapi ternyata Kolonel Raymer tidaklah bodoh. Truk yang berhasil dihancurkan oleh pasukan Letkol Wayan Suta ternyata hanya berisi boneka yang memakai seragam tentara Belanda, setelah itu datang pasukan Kolonel Raymer yang sebenarnya dan ganti mengepung pasukan Indonesia. Letkol Wayan Suta dan pasukannya kewalahan karena Kolonel Raymer mengerahkan alat perang yang tidak dipunyai pasukan Indonesia yaitu tank dan senjata penyembur api, banyak pejuang Bali yang gugur bahkan akhirnya Letkol Wayan Suta sendiri gugur. Tetapi Amir, Tomas, Dayan, Marius dan Senja dan beberapa pejuang Bali yang masih tersisa tetap melawan dengan gigih dan datang hal yang menggembirakan yaitu datang bantuan dari rakyat Bali bukan tentara yang dilatih perang oleh Amir dan kawan-kawan.

Setelah melalui pertempuran yang seru, akhirnya pasukan Kolonel Raymer kalah dan Kolonel Raymer bisa ditangkap hidup-hidup. Disini Kapten Tomas menampilkan jiwa besarnya, walaupun dulu kedua orang tuanya dibunuh oleh Kolonel Raymer, Tomas tidak dendam dan ganti membunuh Kolonel Raymer. Biar nanti pengadilan internasional yang akan mengadili Kolonel Raymer sebagai penjahat perang yang telah membantai banyak rakyat sipil.

2.      Nilai yang terkandung dalam film “MERAH PUTIH : HATI MERDEKA”

Nilai/makna yang terkandung dari film merah putih adalah jiwa nasionalisme para pejuang kita di masa itu.dengan alat yang seadanya mereka dapat mengusir para penjajah,hanya bermodalkan kebranian dan bambu runcing mereka merebut kemerdekaan RI dari tangan belanda

3.    Pesan yang dapat di ambil dari film “MERAH PUTIH : HATI MERDEKA”

1.       Janganlah mengecewakan orang lain disaat ia memberikanmu sebuah kepercayaan.
2.       Janganlah terpancing oleh nafsu, kita harus bisa menahan amarah dan emosi.
3.       Gunakan emosi dan nafsu kepada hal yang lebih baik
4.       Selalu siap tempur dalam kondisi dan keadaan apapun.
5.       Taatlah beribadah sesuai agama yang telah kita yakini.
6.       Pengucut dan penghianatan adalah awal dari kemunduran.
7.       Pikiran, ucapan, hati, dan tekad yang kuat harus dimiliki oleh seorang pemimpin.


Pendidikan karakater di zaman Ki Hadjar Dewantara


Pendidikan karakater di zaman Ki Hadjar Dewantara


a)      Budi pekerti

Dalam pandangan ki hadjar Budi pekerti adalah jiwa dari pengajaran. Budi pekerti bukan konsep yang bersifat teoritis sebagaimana yang dipahami oleh masyarakat pada umumnya, dan bukan pula pengajaran budi pekerti dalam arti mengajar teori tenteng baik buruk, benar salah dan seterusnya. Akan tetapi pengajaran budi pekerti mengandung arti pemberian ceramah tentang hidup kejiwaan atau peri peradaban manusia. Ki hadjar menyatakan bahwa mungkin ada yang mengira, kalau seorang pengajar harus seorang yang berpengetahuan dan berpengalaman, paling tidak harus suci hidupnya, lahir dan batin, karena mereka beralasan guru adalah orang yang harus “digugu” dan “ditiru”.
Ki hadjar juga menyatakan terhadap anak-anak kecil cukuplah kita membiasakan mereka untuk bertingkah laku yang baik, sedangkan bagi anak-anak yang sudah dapat berfikir, sebaiknya diberikan keterangan-keterangan yang perlu, agar mereka dapat pengertian dan keinsyafan tentang kebaikan dan keburukan pada umumnya. Ki hadjar juga mengharapkan pendidikan budi pekerti harus mempergunakan syarat-syarat yang selaras dengan jiwa kebangsaan menuju kepada kesucian, ketertiban dan kedamaian lahir batin. Konsep budi pekerti menggunakan dasar yang disebut pancadarma yaitu
a.       Asas kemerdekaan
b.      Asas kebangsaan
c.       Asas kemanusian
d.      Asas kebudayaan
e.       Asas kodrat alam

b)      Ahklak

Pendidikan ahklak adalah jiwa dari pendidikan islam, dan islam telah menyimpulkan bahwa pendidikan budi pekerti dan ahklak adalah jiwa pendidikan islam. Ahklak atau karakter, dalam hal ini husaini mempertegaskan bahwa pemerintah Indonesia telah merencanakan perlunya pendidikan berbasis karakter. Sejak itu berbagai progam tentang pendidikan karakter telah diluncurkan. Dasar pemikiranya adalah bahwasanya, tujuan pendidikan menurut undang undang pendidikan nasional, adalah untuk membentuk anak didik yang cerdas, kreatif, beriman, bertaqwa, dan sebagainya. Pendidikan bukan hanya sekedar untuk menghasilkan manusia cerdas, tapi manusia yang berkarakter. Justru berkarakterlah yang dipandang lebih penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan karakter bukanlah sebuah proses menghafal materi soal ujian, dan tehnik-tehnik menjawabnya. Pendidikan karakter memerlukan pembiasaan, pembiasaan berbuat baik; pembiasaan berlaku jujur, ksatria, malu berbuat curang, malu bersikap malas, malu membiarkan lingkungan kotor. Karakter tidak terbentuk secara instan tetapi harus dilatih secara serius dan proporsional agar mencapai bentuk serta kekuatan yang ideal.



Biografi Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara


Ki Hajar Dewantara terlahir nama raden mas suwardi suryaningrat pada 2 mei 1889. Ia berasal dai lingkungan keluarga keraton, tepatnya pura pakualam, Yogyakarta. Ki hajar dewantara merupakan cucu dari sri paku alam III, sedangkan ayahnya bernama K.P.H Suryaningrat dan ibundanya bernama Raden ayu sandiyah yang merupakan buyut dari nyai ageng serang, seorang keturunan sunan kalijaga.
Peran pendidikan dalam membentuk karakter bangsa sangatlah penting diterapkan di zaman mileneal. Generasi pemuda sekarang, baik di desa maupun di kota banyak menghabiskan waktuya hanya untuk bermain playstation, gadged, game online dan sejenisnya, mereka hampa akan nilai-nilai budaya local serta asing terhadap istilah-istilah seperti budi pekerti, tata karma, gotong royong dan nilai-nilai luhur lainya yang ada di bumi nusantara ini. Sebagaimana yang pernah digagas bapak pendidikan nasional ki hadjar dewantara. Mengapa merujuk pada ki hadjar, karena masalah pendidikan pada umumnya serta pendidikan islam pada khususnya di Indonesia, kiranya tidak dapat ditinggalkan pembicaraan terhadap tokoh yang bernama Ki hadjar dewantara, seorang pakar yang berkecimpung dan mengonsentrasikan keahlianya dalam bidang pendidikan. Ki hadjar dewantara telah mewariskan berbagai jasa dan jiwa kependidikanya yang tidak memihak pada kelompok, suku, dan golongan tertentu akan tetapi bersifat nasionalistik, universal, dan multicultural. Kemudian dalam laju pendidikan seperti visi, misi, tujuan, kurikulum, metode, dan tahapan pendidikan lainya harus dirumuskan kemauan bangsa Indonesia yang berasal dari berbagai suku, etnis dan budaya yang beraneka ragam. Sebagaimana gagasan tentang prinsip pendidikan yang berbunyi Ing ngarso kang tulodo, Ing madya mangun ngarso, Tut wuri handayani adalah berasal dari buah pemikiranya.
Corak pendidikan yang digagas adalah dasar pendidikan yang berbentuk nasionalistik dan universal. landasan filosofinya adalah nasionalistik dan universalistic. Nasionalistik maksudnya budaya nasional, bangsa yang merdeka dan independen baik secara politis, ekonomis maupun spiritual. Universal artinya berdasarkan pada hukum alam (natural law), segala sesuatu merupakan perwujudan dari kehendak tuhan.

Saturday, December 8, 2018

CONTOH promosi sekolah lewat blogspot


PROMOSI SEKOLAH

MIN BANI ADAM SALATIGA SIAP MENERIMA SISWA/I BARU TAHUN AJARAN 2019/2020




MIN BANI ADAM Salatiga adalah lembaga pendidikan yang selalu memperhatikan iman dan akhlak. Dan juga menanamkan nilai-nilai budaya dalam kehidupan pribadi dan masyarakat dengan tujuan melahirkan siswa yang cerdas, kreatif, dan inovatif, menciptakan lulusan yang berwibawa, bertanggung jawab di tingkat pendidikan, meningkatkan keterbukaan siswa di setiap sekolah yang aktif, meningkatkan kualitas sebagai model sekolah. mengembangkan model sekolah yang sehat.



Sekolah kami sudah terakreditasi A dan sekolah kami menerapkan kurikulum 2013 revisi terbaru.
1.      Our Vision
Making schools that are competent, independent and Islamic in character.
2.      Our Mission
Forming learners who are knowledgeable, broad, creative, critical, disciplined, responsible in a healthy, conducive and positive school climate.
3.      Our Courses
Our school provides extracurricular activities where these activities help make students active in the classroom as well.
a.       Pengembangan motorik siswa
1)      Renang
2)      Tenis meja
3)      Bola volly mini
4)      Bola basket
5)      Badminton
b.      Pengembangan estetik siswa.
1)      Seni lukis.
2)      Bina musika / vokalia
3)      Seni tari
c.       Pengembangan kemampuan linguistik siswa
1)      Bahasa inggris
d.      Pengembangan kemampuan personal, intrapersonal dan human relationship.
1)      Guru Bimbingan Konseling.
2)      Budi pekerti
3)      Dokter kecil
e.       Pengembangan kemampuan leadership dan organisasi
1)      Pramuka
f.        Pengembangan nilai religius siswa
1)      Iqro’ / qiro’ati
g.      Pengembangan Kommunity Base Education (CBE)
4.      Facilities
a.       Classroom using AC
b.      Computer lap room using AC
c.       Library room using AC
d.      Learning media using AC
e.       Safe and comfortable school building
f.        School canteen.





5.      Contact us
a.       Telp     : (0376) 25538
b.      Alamat : Jl. Lingkar selatan salatiga km 13, kota salatiga


Pemikiran Islam AL-FARABI


Selama ini, sebagian besar diantara muslim yang awam pengetahuannya tentang al-Farabi mungkin mengenal al-Farabi hanya sebatas seorang filosof muslim saja, yang banyak menuliskan pemikirannya seputar aspek filosofis, tanpa pernah menfokuskan diri pada aspek lainnya, terutama dalam konteks ini mengenai pendidikan Islam. Pemahaman yang demikian nampaknya tidaklah benar. Dalam beberapa karyanya, ternyata al-Farabi juga mencurahkan buah pikirannya seputar pendidikan Islam.
Sejarah kehidupan al-Farabi menunjukkan bahwa, dalam melahirkan beberapa karya besarnya, al-Farabi terinspirasi dari tulisan sejumlah filsuf yunani, seperti Plato. Salah satu karya besar Plato yang dipelajari dengan serius oleh al-Farabi adalah bukunya yang berjudul Republic. Buah pikiran Plato yang ada dalam buku tersebut dirangkum oleh al-Farabi, kemudian ia melahirkan pemikirannya sendiri mengenai beberapa item terkait pendidikan Islam .
Pemikiran filosofis pendidikan Islam al-Farabi secara umum tercantum dalam karyanya yang berjudul Risalah fi al-‘Aql. Buku ini menguraikan secara panjang lebar mengenai konsep akal (intelijensia) dalam perspektif al-Farabi. Menurutnya, akal itu dapat digolongkan ke dalam 4 dimensi atau bentuk, yaitu :
  1. Akal potensial ( potential intellect/ ‘aql bi al-quwwa )
  2. Akal aktual ( actual intellect/ ‘aql bi al-fi’l)
  3. Akal capaian ( acquired intellect/ ‘aql mustafad)
  4. Akal aktif (active intellect/ ‘aql al-fa’al)
1)      Tujuan Pendidikan
Mengenai tujuan pendidikan, al-Farabi memandang pendidikan sebagai salah satu elemen atau fenomena yang penting dalam kehidupan sosial. Ia memandang bahwa pendidikan itu mesti diberikan sedini mungkin dalam rangka menyiapkan anggota masyarakat yang memperoleh keberuntungan (a beneficial member of society). Seluruh aktifitas pendidikan harus diarahkan kepada usaha transfer nilai, pengetahuan dan keterampilan praktis yang dilaksanakan dalam periode dan budaya tertentu.
Lebih lanjut, al-Farabi menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk membimbing tiap-tiap individu ke arah kesempurnaan hidup, karena manusia memang diciptakan untuk tujuan ini. Keberadaan manusia di dunia ini adalah untuk mendapatkan kebahagiaan dan kesempurnaan hidup tertinggi. Menurut Farabi, manusia sempurna (al- insan al -kamil) adalah orang yang memiliki teoritis kebajikan, pengetahuan intelektual dan moral praktis, yang kemudian diterapkan secara sempurna dalam tingkah lakunya sehari-hari. Dalam pandangan al-Farabi, pendidikan merupakan kombinasi dari kegiatan belajar dengan tindakan praktis, pengetahuan yang didapatkan harus diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
Kesempuranaan manusia tulis al-Farabi dalam Mabadi’ ‘Ara Ahl-al-Madinah al-Fadhilah adalah sesuai dengan watak alamiah manusia itu sendiri, tidak akan tercapai apabila tidak adanya interaksi sosial dengan manusia lain. Interaksi ataupun kerjasama itu mempunyai tiga bentuk, yaitu kerjasama antar penduduk dunia pada umumnya, kerjasama dalam suatu komunitas (ummah), dan kerjasama antar penduduk kota (madinah).
2)      Konsep Tentang Nilai
Menurut al-Farabi, pembinaan dan tegaknya moralitas dalam masyarakat merupakan bagian dari tujuan pendidikan. Dalam pandangannya, kehidupan masyarakat akan tenang dan teratur apabila terciptanya keseimbangan moral dalam masyarakat tersebut. Untuk mendapatkan hal yang demikian, dalam pandangannya hanya dapat ditempuh dengan adanya pendidikan. Apabila nilai-nilai moral hilang dari masyarakat, maka kehidupan masyarakat tersebut akan rusak.
3)      Metodologi Pengajaran
Terkait dengan metodologi pembelajaran, al-Farabi menjelaskan bahwa masyarakat itu secara umum dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu masyarakat elit dan masyarakat umum. Al-Farabi menjelaskan bahwa pendidikan diperlukan untuk semua warga negara, dengan tidak adanya pedidikan tidak seorangpun akan mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan hidup. Pendidikan harus diberikan kepada semua masyarakat, namun metode pengajaran harus disesuaikan menurut kelompok tertentu.

Monday, November 5, 2018

MASALAH YANG MUNCUL DALAM MENGIMPLEMENTASI DEMOKRASI PANCASILA (ERA REFORMASI) DI INDONESIA


Dalam proses implementasinya pancasila mengahadapi berbagai masalah yang membuat pancasila menjadi ideologi yang kurang di percaya oelah sebagaian masyarakat di Indonesia di antaranya yaitu masalah HAM menjadi salah satu pusat perhatian manusia sejagat, sejak pertengahan abad kedua puluh. Hingga kini, ia tetap menjadi isu aktual dalam berbagai peristiwa sosial, politik dan ekonomi, di tingkat nasionalmaupun internasional. Menurut konsiderans UU Hak Asasi Manusia No. 39 tahun 1999 bahwa yang dimaksud dengan hak asasi manusiaadalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa danmerupakan anugerah-NYA yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintahdan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Disamping itu menurut UU No.39 ttahun 1999 tersebut juga menentukan Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak Asasi ini menjadi dasar daripada hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang lain. Selain itu pula kurangnya implementasi pemahaman tentanag pancasila dalam kehidupan masyarakat saat ini sehingga banyak sekali masalah sosial yang di hadapai oleh bangsa kita ini dan masalah-masalah ini membuat bangsa lain di dunia kurang percaya dengan Semboyan kebanggaan kta sebagaiu bangsa Indonesia yaitu “BHINEKA TUNGGAL IKA” oleh karena demikian reputasi bangsa indonesia di mata dunia semakimn menurun setiap tahunnya, masalah sosiallah yang telah merusak repuatasi indonesia di mata dunia.
Melemahnya nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat. Seperti juga Orde Baru yang muncul dari koreksi terhadap Orde Lama, kini Orde Reformasi, jika boleh dikatakan demikian, merupakan orde yang juga berupaya mengoreksi penyelewengan yang dilakukan oleh Orde Baru.
Namun, sangat disayangkan para elit politik yang mengendalikan pemerintahan dan kebijakan kurang konsisten dalam penegakan hukum. Dalam bidang sosial budaya, disatu sisi kebebasan berbicara, bersikap, dan bertindak amat memacu kreativitas masyarakat. Namun, di sisi lain justru menimbulkan semangat primordialisme. Benturan antar suku, antar umat beragama, antar kelompok, dan antar daerah terjadi dimana-mana. Kriminalitas meningkat dan pengerahan masa menjadi cara untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang berpotensi tindakan kekerasan.
Kondisi nyata saat ini yang dihadapi adalah munculnya ego kedaerahan dan primordialisme sempit, munculnya indikasi tersebut sebagai salah satu gambaran menurunnya pemahaman tentang Pancasila sebagai suatu ideologi, dasar filsafati negara, azas, paham negara. Padahal seperti diketahui Pancasila sebagai sistem yang terdiri dari lima sila ( sikap/prinsip/pandangan hidup) dan merupakan suatu keutuhan yang saling menjiwai dan dijiwai itu digali dari kepribadian bangsa Indonesia yang majemuk bermacam etnis/suku bangsa, agama dan budaya yang bersumpah menjadi satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa persatuan, sesuai dengan sesanti Bhineka Tunggal Ika.
 Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama warga bangsa saat ini adalah yang ditandai dengan adanya konflik dibeberapa daerah, baik konflik horizontal maupun konflik vertikal, seperti halnya yang masih terjadi di Papua,Maluku. Berbagai konflik yang terjadi dan telah banyak menelan korban jiwa antar sesama warga bangsa dalam kehidupan masyarakat, seolah-olah wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang lebih mengutamakan kerukunan telah hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Orde Reformasi yang baru berjalan beberapa tahun telah memiliki empat Presiden. Pergantian presiden sebelum waktunya karena berbagai masalah. Pada era Habibie, Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarno Putri, Pancasila secara formal tetap dianggap sebagai dasar dan ideologi negara, tapi hanya sebatas pada retorika pernyataan politik. Ditambah lagi arus globalisasi dan arus demokratisasi sedemikian kerasnya, sehingga aktivis-aktivis prodemokrasi tidak tertarik merespons ajakan dari siapapun yang berusaha mengutamakan pentingnya Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Ideologi negara yang seharusnya menjadi acuan dan landasan seluruh elemen bangsa Indonesia khususnya para negarawan dan para politisi serta pelaku ekonomi dalam berpartisipasi membangun negara, justru menjadi kabur dan terpinggirkan. Hasilnya NKRI mendapat tantangan yang berat. Timor-Timur yang telah lama bergabung dalam NKRI melalui perjuangan dan pengorbanan lepas dengan sekejap pada masa reformasi tersebut. Daerah-daerah lain juga mengancam akan berdiri sendiri bila tuntutannya tidak dipenuhi oleh pemerintah pusat. Tidak segan-segan, sebagian masyarakat menerima aliran dana asing dan rela mengorbankan kepentingan bangsanya sebagai imbalan dolar.

PERANAN PANCASILA DALAM BERBAGAI BIDANG



a. Implementasi Pancasila dalam Bidang Politik
Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan pada dasar ontologis manusia. Hal ini di dasarkan pada kenyataan objektif bahwa manusia adalah sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan politik harus benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia. Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dam esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.

b. Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi
Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang, sehingga lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas (Mubyarto,1999). Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa.

c. Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya
Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi di segala bidang dewasa ini. Sebagai anti-klimaks proses reformasi dewasa ini sering kita saksikan adanya stagnasi nilai social budaya dalam masyarakat sehingga tidak mengherankan jikalau di berbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi berbagai gejolak yang sangat memprihatinkan antara lain amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya yang muaranya adalah masalah politik.
Oleh karena itu dalam pengembangan social budaya pada masa reformasi dewasa ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam prinsip etika pancasila pada hakikatnya bersifat humanistic, artinya nilai-nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.

d. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan
Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum. Demi tegaknya hak-hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan negara, baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun dalam rangka melindungi hak-hak warganya. Oleh karena pancasila sebagai dasar Negara dan mendasarkan diri pada hakikat nilai kemanusiaan monopluralis maka pertahanan dan keamanan negara harus dikembalikan pada tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai pendukung pokok negara. Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas pertahanan dan keamanan negara.