Friday, September 21, 2018

Pendidikan Islam di Lingkungan Masyarakat

Menurut ahli sejarah Pendidikan islam merupakan suatu proses organisasi generasi muda untuk dapat menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Sedangkan menurut sudut pandang masyarakat kami pendidikan islam dulu masih terpengaruhi oleh adanya kepercayaan animisme dan dinamisme, di buktikan dengan adanya upacara upacara di desa kami sebagai berikut
  1. Nyadranan
Ialah selamatan desa dengan cara keliling desa dengan membaca sholawat dan berhenti di pohon beringin yang besar yang dianggap keramat pada waktu itu, dengan membawa sesaji dua ekor kambing sebagai persembahan kepada leluhur penghuni pohon beringin itu dan kepala dan kakinya di kubur di pojok pojok desa. Tapi sekarang dialihkan menjadi 1 asyuro/ 1 muharram dengan berkeliling desa dengan membaca sholawat dan berhenti di masjid dan melaksanakan bacaan tahlil bersama.
  1. Apitan ( bedah bumi )
Ialah sedekah bumi dilaksanakan pada bulan apit sebelum petani melaksanakan pekerjaan di pertanian.    Upacara apitan ini bertujuan untuk meminta keslamatan sebelum bercocok tanam dan dipersembahkan kepada leluhur terdahulu. Dengan membawa sesaji dibawa kesawah dengan diadakan hiburan wayang sehari semalam. Dengan perkembangan zaman apitan dialihkan dengan bentuk pengajian sebelum pengajian dimulai dilaksanakan membaca istighosah bersama-sama.
  1. Peleman ( keslamatan tandur )

Ialah suatu upacara dengan membawa jadah pasar dibawa dipojok desa . upacara peleman ini bertujuan meminta keslamatan agar panen padinya menjadi melimpah. Dengan perkembangan zaman upacara paleman berubah secara perlahan menjadi tahktimul quran dan membaca tahlil bersama-sama tetapi tidak merubah adat istiadat terdahulu.
Dari kebiasaan-kebiasaan upacara diatas tersebut kemudian diubah menjadi dalam bentuk islami, tetapi para ulama terdahulu sangatlah sabar menghadapi sikap masyarakat kami yang masih percaya dengan adanya kepercayaan animisme dan dinamisme. Tetapi para ulama tanpa mengubah adat istiadat terdahulu, tetapi hanya mengubah tata cara menempatkan suatu sedekah yang benar. Walaupun banyak sekali tantangan pro dan kontra dari masyarakat pada waktu itu. Dengan kesabaran dan keuletan para ulama- ulama islam pada waktu itu, masyarakat bisa diarahkan kejalan yang benar atau kedalam ajaran-ajaran islam yang benar. Walaupun adat istiadat itu masih ada sampai sekarang. Perkembangan islam dimasyarakat kami berkembang sangat baik dan sangat pesat karena tidak ada aliran-aliran lain yang masuk dikalangan masyarakat kami selain aliran ahlussunah waljamaah. Baik tanpa ada rintangan sama sekali karena masyarakat sudah sadar bahwa agama islam itu sangatlah penting bagi masyarakat kami. Dengan datangnya suatu agama islam yg datang ke lingkungan masyarakat kami, kehidupan masyarakat lebih terarah. Demi keslamatan dunia dan akhirat.
Para ulama terdahulu juga mendirikan suatu madrasah sore yang mengajarkan tentang agama islam seperti :
  1. TPQ ( Taman Pendidikan Al-Quran )
  2. Madrasah diniyah awaliyah
  3. Madrasah diniyah wustha
  4. Madrasah diniyah ulya
Dan sampai sekarang pendidikan yang mengacu tentang agama islam masih berdiri kokoh sampai sekarang, karena para ulama terdahulu mendirikan suatu pendidikan islam bertujuan untuk membentuk suatu karakter yang sopan dan santun kepada kedua orang tua, lancar melantunkan bacaan ayat-ayat suci al-quran beserta tasjidnya, dan membentuk suatu sifat yang berakhlakul karimah. Kami sangatlah bangga dengan ulama-ulama terdahulu karena sudah mendirikan pendidikan islam dan mengajarkan tata cara membaca,menulis, dan menghafal ayat-ayat suci al-quran secara perlahan-lahan. Walaupun saya sendiri belum pernah melihat ulama yang menyebarkan agama islam di lingkungan masyarakat kami, tetapi saya sangat bangga terhadap ulama-ulama terdahulu. Karena sampai yang diajarkan ulama seperti tali silaturrahmi masih sangat bagus dengan tetangga-tetangga sekitar.


No comments:

Post a Comment